Senin, 30 Oktober 2017

alami

Bila suatu waktu kita sendiri di puncak gunung dan melihat keagungan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dimana kita sendiri hanya nampak sebagai satu titik di antara jutaan titik yang ada di alam semesta ciptaan-Nya, apa yang kita rasakan?? Bila suatu waktu kita menatap keindahan alam dan minikmati merdunya kicauan burung dan menghirup udara pagi, lalu kita mendengar bunyi mesin penebang pohon dan pohon roboh, atau tiba-tiba kita mendengar suara senapan pemburu, apa yang kita rasakan?? Bila suatu waktu teman perjalanan kita di gunung jatuh dan mengalami kecelakaan, apa yang kita lakukan??, Bila kita berada di gunung dan melihat sampah yang berserakan disepanjang jalur pendakian, apa yang kita perbuat??, Apa yang kita rasakan ketika nyawa kita tinggal tergantung pada seutas tali??, Apa yang kita rasakan waktu kita berada bersama-sama dengan Pecinta Alam yang lain pada suasana api unggun yang begitu harmonis??, Apa yang kita rasakan setelah kita turun dari gunung, kembali kerumah dan menikmati kopi susu sambil mengingat perjalanan yang baru kita lakukakn bersama-sama dengan rekan kita??
Dari pertanyaan-pertanyaan diatas menunjukkan nilai-nilai yang ada pada seorang Pecinta Alam yang timbul karena pengalamannya di alam terbuka. Nilai-nilai ini muncul bukan karena diajari atau dipelajari, nilai-nilai ini timbul lewat suatu proses setelah dia merasakan interaksinya dengan alam. Setelah seorang pecinta alam merasakan suatu keagungan ciptaan Tuhan, merasakan suatu penderitaan dan perjuangan di alam, merasakan suatu rasa kebersamaan dengan sesama pecinta alam, merasakan suatu ketegangan dalam menghadapi resiko, merasakan suatu keinginan untuk kembali ke alam dan bertualang di alam.

0 komentar:

Posting Komentar